Rabu, 10 April 2013

Anak - anak dengan Kecacatan Fisik

Perubahan fisik anak sangat  berpengaruh terhadap proses mental dan pergaulan anak. perubahan dan perkembangan fisik anak yang optimal berpengaruh pada kemampuannya beradaptasi dan berkembang terhadap lingkungan disekitarnya. Konsep diri yang baik akan lebih mudah terbentuk dengan anugerah fisik yang baik.  Sementara anak-anak dengan cacat fisik mungkin tidak mengalami ketidakpercayaan diri yang akhirnya berpengaruh besar pada pembentukan konsep dirinya . Karena diri merupakan aspek  yang sangat penting dalam kehidupan individu, sebab konsep diri ini yang memberi identitas mengenai  individu tersebut, serta menentukan keberhasilanya dalam interaksi sosial dan adaptasi terhadap lingkungan.

Berikut adalah bentuk cacat fisik yang sangat kita temui.

1. Cacat yang disebabkan oleh kecelakaan
Sebuah kasus sederhana dalam kaitanya dengan cacat fisik pada anak yang mulai sekitar usia 6 tahun yang mengalami gangguan pandangan , disebabkan kecelakaan saat berpergian bersama orang tuanya. Hingga dewasa pendengarannya  tidak pulih juga. Dalam kasus ini kita akan membahas mengapa anak ini tidak berkembang secara normal.
            Anak yang mengalami gangguan ini sering kali merasa tertekan karena merasa bahwa ia berbeda dari teman-temannya. Ia akan kesulitan menangkap informasi yang ada, kesulitan untuk mentrasformasikan informasi atau pengetahuan baru untuk masuk kedalam system saraf otaknya, serta seringkali membutuhkan bantuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sehingga lebih sulit baginya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Semua kesulitan ini pada akhirnya akan membuatnya merasa terasing dan menghambat perkembangan sosialnya.
            Terdapat beberapa cara yang telah disarankan untuk membantu proses belajarnya, antara lain sebagai berikut:
a.    Penderita cacat fisik memiliki lebih banyak keterbatasan dibandingkan dengan teman-teman sebayanya, sehingga membutuhkan bimbingan atau cara pembelajaran khusus. Mereka untuk dilatih untuk begaul dan menengkap informasi yang ad dilingkungasn sekitar dengan tetap menyadari keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya. Misalnya, belajar memahami kode-kode tangan atau bahasa yang biasanya dilakukan anak-anak yang mengalami cacat fisik ( proses pembelajaran di SLB )
b.       Dengan alat medis  seperti alat bantu dengar , kaki palsu atau bantuan untuk mendegarkan informasi yang ada di lingkungan sekitar. Anak-anak dalam keadaan seperti ini akan sangat sensitive perasaanya, ia akan merasa terasing bahKan akan selalu diejek oleh teman-teman bermainya, sehingga perlu adanya motivasi semanagt dan perhatian lebih agar bersaing dengan anak-anak normal lainnya.

2. Cacat yang dibawa mulai dari kandungan
Seorang bayi yang lahir dengan keadaan berkepala besar, yang oleh dokter sudah dinyatakan positif kanker otak, tentu keadaanya lebih buruk dari pada cacat fisik yangtelah dijelaskan diatas. Seorang anak yang mengalami gangguan seperti ini tidak hanya akan mempengaruhi proses berfikirnya tetapi sangat menghambat pertumbuhan fisiknya. Dengan adanya pertumbuhan fisik yang tidak normal ini seoranag anak tidak akan menggunakan alat inderanya atau organ tubuhnya secara maksimal, karena setiap aktivitasnya mengalami keterbatasan yang disebabkan tidak stabilnya proses kerja otak kiri dan otak kanan. Perkembangan kognitif anak ini juga akan terhambat  sehingga sulit untuk mencerna  trasformasi rangsan yang masuk ke dalam saraf otak. Keadaan ini dapat berpengaruh pada daya kreasi anak dan tingkat kematangannya.

Cara berpikir anak seperti ini membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai kedewasaan. Anak-anak ini juga mengalami kesulitan berintertaksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga karena keterbatasan fisik yang membatasi ruang geraknya. Walaupun anak-anak ini mungkin memiliki daya piker yang terhambat , tetapi mereka masih memiliki kapasitas emosional yang dapat membantu mereka dalam berkomunikasi dan memahami perasaan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar