Perubahan
fisik anak sangat berpengaruh terhadap
proses mental dan pergaulan anak. perubahan dan perkembangan fisik anak yang
optimal berpengaruh pada kemampuannya beradaptasi dan berkembang terhadap
lingkungan disekitarnya. Konsep diri yang baik akan lebih mudah terbentuk dengan
anugerah fisik yang baik. Sementara
anak-anak dengan cacat fisik mungkin tidak mengalami ketidakpercayaan diri
yang akhirnya berpengaruh besar pada pembentukan konsep dirinya . Karena diri
merupakan aspek yang sangat penting
dalam kehidupan individu, sebab konsep diri ini yang memberi identitas mengenai individu tersebut, serta
menentukan keberhasilanya dalam interaksi sosial dan adaptasi terhadap
lingkungan.
Berikut adalah bentuk cacat fisik yang sangat
kita temui.
1. Cacat yang disebabkan oleh kecelakaan
Sebuah kasus sederhana dalam kaitanya dengan
cacat fisik pada anak yang mulai sekitar usia 6 tahun yang mengalami gangguan
pandangan , disebabkan kecelakaan saat berpergian bersama orang tuanya. Hingga
dewasa pendengarannya tidak pulih juga.
Dalam kasus ini kita akan membahas mengapa anak ini tidak berkembang secara
normal.
Anak yang
mengalami gangguan ini sering kali merasa tertekan karena merasa bahwa ia berbeda
dari teman-temannya. Ia akan kesulitan menangkap informasi yang ada, kesulitan
untuk mentrasformasikan informasi atau pengetahuan baru untuk masuk kedalam
system saraf otaknya, serta seringkali membutuhkan bantuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Sehingga lebih sulit baginya untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar. Semua kesulitan ini pada akhirnya akan membuatnya merasa
terasing dan menghambat perkembangan sosialnya.
Terdapat beberapa
cara yang telah disarankan untuk membantu proses belajarnya, antara lain sebagai
berikut:
a. Penderita
cacat fisik memiliki lebih banyak keterbatasan dibandingkan dengan teman-teman
sebayanya, sehingga membutuhkan bimbingan atau cara pembelajaran khusus. Mereka
untuk dilatih untuk begaul dan menengkap informasi yang ad dilingkungasn
sekitar dengan tetap menyadari keterbatasan-keterbatasan yang dimilikinya.
Misalnya, belajar memahami kode-kode tangan atau bahasa yang biasanya dilakukan
anak-anak yang mengalami cacat fisik ( proses pembelajaran di SLB )
b. Dengan
alat medis seperti alat bantu dengar ,
kaki palsu atau bantuan untuk mendegarkan informasi yang ada di lingkungan
sekitar. Anak-anak dalam keadaan seperti ini akan sangat sensitive perasaanya,
ia akan merasa terasing bahKan akan selalu diejek oleh teman-teman bermainya,
sehingga perlu adanya motivasi semanagt dan perhatian lebih agar bersaing
dengan anak-anak normal lainnya.
2. Cacat yang dibawa mulai dari kandungan
Seorang bayi yang lahir dengan keadaan
berkepala besar, yang oleh dokter sudah dinyatakan positif kanker otak, tentu
keadaanya lebih buruk dari pada cacat fisik yangtelah dijelaskan diatas.
Seorang anak yang mengalami gangguan seperti ini tidak hanya akan mempengaruhi proses berfikirnya tetapi sangat menghambat pertumbuhan fisiknya. Dengan adanya
pertumbuhan fisik yang tidak normal ini seoranag anak tidak akan menggunakan
alat inderanya atau organ tubuhnya secara maksimal, karena setiap aktivitasnya
mengalami keterbatasan yang disebabkan tidak stabilnya proses kerja otak kiri
dan otak kanan. Perkembangan kognitif anak ini juga akan terhambat sehingga sulit untuk mencerna trasformasi rangsan yang masuk ke dalam saraf
otak. Keadaan ini dapat berpengaruh pada daya kreasi anak dan tingkat
kematangannya.
Cara berpikir anak seperti ini membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk mencapai kedewasaan. Anak-anak ini juga mengalami
kesulitan berintertaksi dengan orang lain di luar lingkungan keluarga karena
keterbatasan fisik yang membatasi ruang geraknya. Walaupun anak-anak ini
mungkin memiliki daya piker yang terhambat , tetapi mereka masih memiliki
kapasitas emosional yang dapat membantu mereka dalam berkomunikasi dan memahami
perasaan orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar