Selasa, 05 Februari 2013

Tradisi Endog-Endogan/Mauludyan di Banyuwangi



  Setiap bulan Rabiul Awal, khususnya di tanggal 12 dan seterusnya, kebanyakan kaum muslimin di Indonesia, selalu merayakan atau memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW yang menurut riwayat bertepatan dengan tanggal itu. Sementara di negara-negara Islam lainnya juga memperingati hal yang sama walaupun cara memperingatinya berbeda.
  Umumnya di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan membacakan riwayat hidup beliau dan dirangkai dengan memperjelas tentang perilaku kehidupan beliau yang dikaitkan dengan kondisi umat sekarang. Menurut riwayat yang masyhur, kelahiran Nabi Muhammad SAW mwnjwlang fajar, pada saat doa dimakbulkan Allah SWT.
 Memperingati maulid Nabi bagi warga Banyuwangi mempunyai cara unik yang sering disebut endog - endogan.
Apa sebenarnya endog - endogkan tersebut, apa sebenarnya makna yang didapat dalam peristiwa itu? terus mengapa harus dihias dan ditancapkan dipohon pisang, apa tidak boleh ditancapkan di pohon kelapa?
  Mari kita usut apa sebenarnya yang terkandung didalam peristiwa itu, endog dalam bahasa jawanya atau telur, terlur tersebut mempunyai tigala lapis. 
   Apa hubunganya lapisan telur sama kelahiran Nabi Muhammad? 
  Endog atau telur terdiri dari kuningan, putihan, dan cangkang, dari sini mari kita ungkap sebenarnya maksud mengunakan telur dalam memperingati Maulid Nabi, dari lapisan lapisan telur tersebut dapat kita ungkap makna dari itu semua
kuningan telur terdapat dibagian paling dalam dan dari kuningan tersebut dapat menghasilkan hal baru seperti anak dan di situlah terdapat protein yang tinggi maka dapat di ibaraitkan sebagai IHSAN dalam kehidupan, sebagai bagian yang paling penting.
setelah kuningan yang ibarat ihsan maka terdapat putihan sebagai pembungkus kuningan. Putihan disini ibarat ISLAM, setelah ihsan maka membentuklah sebuah kenyakinan yaitu berupa islam.
  Setelah kuningan dan putihan yang ibarat ihsan dan islam maka terdapatlah cabgkang yang melindungi putihan dan kuningan telur tersebut. Cangkang ibarat IMAN dalam kehidupan ini, setelah ihsan dan islam maka keduanya perlu perlindunga agar tidak pudar maka memperlukan iman sebagai pelindung dalam kehidupan.
  Tetapi mengapa harus dihias?
setelahnya ihsan, islam dan iman berkumpul maka terbetuklah suatu hal yang indah, karena semuanya bersatu menjadi satu.
  Terus mengapa harus di tancapkan di pohon pisang, kok gak dipohon kelapa saja yang lebih besar dan kuat?
  Disinilah peran manusia, pohon pisang ibarat manusia yang dapat dikasih apa saja, maka ihsan, islam, dan imam di tancapkan pada diri manusai supaya menghasilkan kebahagiaan. Maka pohon pisang tersebut dihias sebagai hasil yang indah ketika ihsan, islam, dan iman terdapat pada diri manusia.

Tidak terdapat hal - hal yang berbau syirikan kalau begini, endog - endogkan penuh makna yang terkandung didalamnya jangan menfonis yang aneh - aneh dengan yang namanya endog - endogan.

17 komentar:

  1. KADUNG ISUN HANG SUN GOLETI IKAU YORO BERKAT E
    MUBENG DESO-DESO AMBI GOWO KARUNG
    MYAKNE ENTUK AKEH HANG ARAN KEMBANG ENDOG AMBI BERKAT

    BUDAL SUBUH MYAKNE KEDUMAN
    HAHAHAHAHAHA

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha ,, kadhung gedigu yo mboh weh ,,
      dinggo paran berkat sekarung iku yak?

      Hapus
  2. yoh di enggo madang kang
    kan isun ikai wong ora duwe
    dadi gawe persediaan
    selama 2 minggu
    heheheheheheheh

    BalasHapus
  3. bosok dsek yoh ,, hmmm
    kari nemen kang?
    kalah menthok ae ,, hua hahaha

    BalasHapus
  4. hahahahahahah
    lha emang kanggo persiapan pakan menthok
    hahahahahah

    taping hang sun demeni ikau pas wayahe moco berjanjen
    lan rebutan ambi ngarak jodang kembang endok
    hahahahahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hua hahahaha ,,
      seneng bgt pas rame"ne ,, gemeter rasane ati ,,, hehehe

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. iyoh paran maning kadung biso nggowo muleh kembyang endog sak wit gedang
    wkwkwkwkwkwk

    rasane gemeteren
    wedi diuber uwong sak kampung



    wkwkwkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahaahahahaha ,,,
      kadhung iku yoro kebacut kang ,,

      Hapus
  7. hahahahaha
    paran maning sun oleh gowo sak becake
    hahahaha
    sun dol ikau hang aran becak



    hahahahah

    BalasHapus
    Balasan
    1. kok gak kiai ne sisan digowo muleh kang?
      kan keneng dinggo pajangan ,, hehehe

      Hapus
  8. hahahahaha
    ngawur
    hhahahahahahahah



    riko byaen sun gawe denden tikus

    BalasHapus
    Balasan
    1. kadhung isun yo wegah kang ,,
      dinggo pakan lele byaen weh ,, :P

      Hapus
  9. HAHAHAHAHAHAHA
    KUMAT TAH RIKO KANG

    GAWE MUT-MUTAN KEBO BYAEN
    WKWKWKWKWKW

    BalasHapus
  10. EMOH
    AQ NGONO
    KAN GANTENG


    HUAHAHAHAHHAA


    GAK NYAMBUNG

    BalasHapus
    Balasan
    1. setres e kumat ,,
      Tuwek ngno kok nggantheng ,,:P

      Hapus